Ngroto Malang Jadi Desa Terbaik di Indonesia

JawaPos.com – Desa Ngroto yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang mencatat prestasi istimewa. Desa tersebut dinobatkan sebagai desa terbaik tingkat nasional oleh Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Berdasarkan indeks desa membangun (IDM) yang disusun oleh Kemendes PDTT, Ngroto menempati peringkat pertama dengan nilai IDM 0,94. Ngroto menjadi yang terbaik dari 100 desa yang sebelumnya terpilih masuk ke dalam nominasi.

Prestasi Ngroto tersebut tidak dicapai dengan mudah. Pada 2014, Ngroto masih berstatus desa berkembang dengan nilai IDM 0,64. Butuh waktu empat tahun bagi desa ini untuk mengubah statusnya menjadi desa mandiri. ’’Ini adalah hasil dari kerja keras bersama. Kuncinya adalah adanya sinergitas antara pemerintah desa dengan masyarakat. Dengan begitu, perencanaan yang kami buat bisa dilaksanakan sesuai harapan,” kata Kepala Desa Ngroto Prayogi.

Ketua Pelaksana Program Gerakan Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan (GalangKesan) Nasrun Annahar mengatakan bahwa Ngroto termasuk salah satu dari tiga desa yang menjadi pilot project program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Malang.

Dua lainnya adalah Desa Urek-Urek yang terletak di Kecamatan Gondanglegi dan Desa Bantur, Kecamatan Bantur. Kelebihan utama Ngroto adalah desa ini menjadi contoh nasional dalam sistem pengelolaan sampah organik.

Petugas desa sukses menyulap sampah menjadi kompos dan energi listrik. Ngroto dipilih menjalankan program tersebut oleh organisasi yang berbasis di Barcelona, Spanyol, United Cities and Local Governments Asia Pacific.

Selain Ngroto ada satu desa lain di Indonesia yang menjalankan program serupa. Letaknya di Kota Jambi. ’’Desa Ngroto ini dipilih karena keberhasilannya dalam menyelaraskan program pembangunan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di sektor pengentasan kemiskinan. Berdasarkan praktik baik tersebut, desa ini bisa jadi contoh bagi desa-desa yang lain,” ucap Nasrun yang merupakan alumnus Administrasi Publik Universitas Brawijaya tersebut.

Program GalangKesan lahir atas inisiatif Bappeda bersama Averroes Community, Malang, sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat desa. ’’Sebelum semua desa melakukan gerakan penanggulangan kemiskinan. Ngroto dan dua desa lainnya akan menjadi contoh bagaimana desa yang pro-poor,” lanjut Nasrun.

Tahap awal dari program ini adalah mengajak masyarakat untuk menyusun indikator dan dokumen data kesejahteraan desa. Indikator kesejahteraan dirumuskan dan dilakukan oleh desa sendiri secara partisipatif.

’’Harapannya nanti semua desa di Malang mampu merumuskan dokumen kesejahteraan versi mereka sendiri. Dengan data tersebut, pemerintah desa bisa memetakan kondisi warganya. Selama ini indeks yang dibuat BPS atau BKKBN kan sifatnya general. Sehingga belum tentu sesuai dengan kondisi desa-desa yang begitu beragam,” kata Nasrun.

Program ini rencananya akan di-launching pada 28 November 2018 mendatang. Itu bertepatan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Malang yang ke-1.258.(nur)

Telah dipublikasi di www.jawapos.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *